Obat darah tinggi alami - Penyakit jantung membunuh lebih dari 16 juta orang dewasa di seluruh dunia dan menyumbang sekitar 30% dari seluruh kematian. Di Amerika Serikat, 40% dari semua kematian yang dikaitkan dengan beberapa bentuk penyakit jantung (Sumber: Berita Alam, 2006). Insiden stroke di Amerika Serikat adalah sekitar 600.000 per tahun dengan risiko dua kali lipat bagi kebanyakan orang setiap dekade setelah usia 45 (Sumber: Carlson, 2008).
Pentingnya Manajemen Berat
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama untuk mengembangkan hipertensi sekunder. Ada 34 juta orang Amerika yang dianggap kelebihan berat badan atau obesitas (Sumber: http://www.med.Stanford.edu). Bagi banyak orang ini merupakan kombinasi genetik, pola makan yang buruk dan kurangnya olahraga yang telah membawa mereka untuk kondisi mereka saat ini. Banyak dari mereka telah diperlambat atau terhenti metabolisme setelah bertahun-tahun fad diet yang telah meninggalkan mereka kecewa dan siap untuk menyerah. Banyak lebih dari orang-orang akan mencari operasi bypass lambung tidak hanya menurunkan berat badan tapi untuk membantu menurunkan resiko mereka untuk sejumlah kondisi termasuk hipertensi dan lain-lain. Beberapa orang bahkan akan memenuhi syarat untuk operasi di nomor BMI menurunkan karena kondisi sekunder hipertensi dan lain-lain.
Sebelum menjadi perlu untuk memiliki operasi yang berbahaya, upaya di manajemen berat badan yang nyata harus dibuat. Seorang ahli diet atau ahli gizi dapat menjelaskan kebutuhan riil untuk setiap tubuh, termasuk berapa banyak kalori yang mereka harus makan dan bagaimana membagi nutrisi mereka.
Beberapa orang dengan prehipertensi bisa kehilangan sesedikit 10-20 pound dan sangat mengurangi kebutuhan untuk obat. Ada beberapa manfaat menggunakan suplemen protein, terutama whey protein dan protein kedelai; Namun, ada beberapa risiko terutama bagi mereka dengan penyakit ginjal. Orang dengan CKD harus mencoba untuk membatasi protein mereka (dalam alasan) tetapi hanya pada saran dari dokter atau ahli gizi berlisensi. (Sumber: The National Kidney dan Penyakit Urologic Information Clearinghouse).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar